Sumber Foto: http://studentjob.co.id/index.php/internship-pln/
Masyarakat
yang ada di daerah Sulawesi Tengah (Sulteng), khususnya di Kota Palu, sulit
mendapatkan pasokan listrik secara normal selama beberapa hari ini. Disetiap
enam jam, lampu yang yang ada di Kota Palu akan padam baik itu pagi maupun
malam hari, warga yang ada di Kota Palu harus bersabar diri tidak menikmati
pasokan listrik yang di suplai oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Akibat
dari pemadaman listrik bergilir yang dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik
Negara (PLN) cabang Palu, mulai membuat masyarakat yang ada di Kota Palu
mengeluh. Bahkan, masyarakat di Kota Palu semakin resah dengan adanya pemadaman
listrik secara tiba-tiba walau pun bukan giliran pemadaman listrik.
Pemadaman
listrik yang ada di Kota Palu saat ini akan merugikan pengusaha-pengusaha yang
banyak mengandalkan pasokan listrik sebagai motor penggerak bisnis mereka,
contohnya seperti usaha warung internet (warnet) yang sudah pasti memerlukan
pasokan listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Salah satu pengusahaa
yang bernama Basri mengaku merugi, akibat dari pemadaman listrik bergilir.
Padahal usaha tersebut selama ini menjadi sumber untuk menghidupi istri dan
anak-anaknya.
Menurut
ungkapan dari defisit sementara manager PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
cabang Palu, Novalince Pamusu membenarkan sejumlah wilayah di Sulteng sudah berlangsung sepekan ini mengalami
krisis listrik menyususl tiga tower Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Sulewana Poso rusak karena tertimpa pohon tumbang. Saat ini PT Perusahaan
Listrik Negara (PLN) tidak memiliki cadangan mesin pembangkit listrik dengan
kapasitas yang besar jika sewaktu-waktu terjadi gangguan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Masyarakat
yang ada di Kota Palu berharap kepada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) agar
secepatnya beroprasi kembali untuk mensuplai pasokan listrik kepada kalangan
masyarakat yang ada di Kota Palu. Dari data yang dikeluarkan oleh PT Perusahaan
Listrik Negara (PLN), menyebutkan bahwa kebutuhan daya listrik yang ada di
wilayah Kota Palu sekarang ini mencapai 80 MW.
Pemerintah
harus secepatnya bergerak untuk mencari solusih terhadap krisis listrik yang
ada di Kota Palu ini, agar kalangan masyarakat tidak dihantui lagi soal
pemadaman listrik yang ada di Kota Palu ini, khususnya para kalangan
pengusaha-pengusaha yang membutuhkan pasokan listrik sebagai motor penggerak
bisnis mereka.
Nama Penulis : Apriyatno Selfinus Ndoa
Stambuk : B 501 14 058
Kelas : B
Universitas/Prodi : Tadulako/Ilmu Komunikasi
Jenis berita : Feature News